Tari Topeng
Tari Topeng
Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.
Cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.
Tari Topeng dapat merujuk kepada beberapa bentuk kesenian:
Macam Tari Topeng:
Topeng Dayak
Di daerah Pulau Kalimantan, suku Dayak menggunakan topeng dalam Tari Hudog yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari ini dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak. Topeng yang digunakan berwarna hitam, putih, dan merah yang melambangkan kekuatan alam yang akan membawa air dan melindungi tanaman yang mereka tanam hingga musim.Topeng Bali
Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat. Tari Topeng Bali adalah sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.Topeng Cirebon
Tari Topeng Cirebon adalah kesenian tari topeng yang berkembang di Cirebon, Jawa Barat.Topeng Malang
Topeng Malang adalah kesenian tari topeng dari daerah Malang, Jawa Timur. Kisah yang dibawakan biasanya berasal dari kisah Panji yang menceritakan kisah asmara Raden Panji Asmoro Bangun (Inu Kertapati) dengan Putri Sekartaji (Chandra Kirana).Topeng Reog
Lebih lazim disebut tari Reog Ponorogo, tari ini juga mengenakan topeng yang berasal dari Ponorogo.Topeng Ireng
Topeng Ireng adalah satu bentuk tradisi seni pertujukan yang berasimilasi dengan budaya lokal Jawa Tengah. Topeng Ireng yang juga dikenal sebagai kesenian Dayakan[1] ini adalah bentuk tarian rakyat kreasi baru yang merupakan hasil metamorfosis dari kesenian Kubro SiwoSumber; https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Topeng
THome » Tarian » Tari Payung Asal Sumatera Barat : Sejarah, Gerakan,
Video, dan Penjelasannya
Tari Payung Asal Sumatera Barat : Sejarah, Gerakan, Video, dan
Penjelasannya
Administrator
Add Comment
Tarian
Rabu, 16 November 2016
Selain tari Piring, masyarakat Minangkabau Sumatera Barat juga mengenal
beberapa jenis tari tradisional lain dalam kebudayaannya, salah satunya
adalah Tari Payung. Tari payung adalah sebuah tari berpasangan yang
dipentaskan dengan properti utama berupa sebuah payung. Tarian ini sarat
dengan nilai-nilai filosofis yang terkait dengan pola kehidupan
masyarakat ranah Minang. Berikut ini kami akan mengulas nilai nilai
filosofis dari tarian ini lengkap dengan sejarah, gerakan, iringan
musik, setting panggung, serta penjelasan lainnya yang masih terkait.
Tari Payung
Tidak diketahui secara pasti bagaimana asal usul dan sejarah Tari Payung
dimulai. Yang jelas, catatan terakhir menyebutkan bahwa di masa silam
tarian ini menjadi tarian ritual ketika ada suatu hajat pernikahan di
beberapa nagari di Sumatera Barat. Karena gerakan dan makna filosofis
yang disajikan dalam pertujukan sendratari ini cukup bermanfaat, baik
sebagai tontonan maupun tuntunan, kesenian ini pun terus berkembang
hingga saat ini.
Tari Payung
1. Tema dan Makna Filosofi
Tari payung sejatinya adalah sebuah tarian pergaulan yang menjadi simbol
cinta dan kasih sayang. Payung yang menjadi properti dari tarian ini
mencerminkan suatu sikap melindungi dari seorang bujang terhadap seorang
gadis. Sementara selendang yang diikatkan penari gadis ke leher bujang
adalah simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.
Untuk diketahui, tari payung sendiri dipentaskan secara berpasangan oleh
3 sd 4 pasang muda-mudi. Masing-masing pasangan memperagakan gerak tari
sembari melakukan drama tentang kisah cinta mereka hingga menuju ke
pelaminan.
Semua gerakan tarian ini sejatinya memiliki makna filosofis bahwa
sepasang muda-mudi yang sudah dewasa dan saling mencintai satu sama lain
hendaknya tidak berlama-lama untuk segera menikah. Hal ini dilakukan
untuk menghindari dampak buruk dari godaan nafsu yang bisa datang kapan
saja.
2. Gerakan Tari Payung
Tidak seperti tarian tradisional pada umumnya, gerakan tari payung dapat
dilakukan dengan bebas tanpa aturan khusus yang ditentukan. Kendati
demikian, keserasian antara gerakan payung yang dibawa penari pria dan
gerak selendang yang dibawa penari wanita harus benar-benar
diperhatikan. Selengkapnya tentang gerakan-gerakan tari payung tersebut,
Anda dapat melihatnya pada video di bawah ini.
3. Iringan Tari
Tari payung diiringi oleh 2 elemen penting, yaitu tetabuhan alat musik
tradisional serta sebuah syair khusus. Alat musik yang digunakan sebagai
pengiring tarian ini terdiri dari rebana, gendang, akordeon, dan
gamelan khas melayu. Masing-masing instrumen tersebut dimainkan sesuai
dengan ritme tarian. Sementara lagu atau syair khusus yang dinyanyikan
adalah syair berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”. Syair yang
mengisahkan tentang suami istri yang tengah berbulan madu tersebut dapat
Anda temukan liriknya di Wikipedia.
4. Setting Panggung
Setting panggung tari payung tidak terlalu menjadi soal. Tarian ini
dapat dipentaskan di mana saja, asalkan pada tempat yang luas. Jumlah
pemainnya antara 6 sd 8 orang yang saling berpasangan (3 sd 4 pasang)
membuat pembagian ruang panggung harus diperhatikan agar para penari
tidak saling bertumburan.
Gerakan Tari Kecak Bali
Gerakan Tari Jaipong Jawa Barat
Gerakan Tari Tor Tor Sumatera Utara
5. Tata Rias dan Tata Busana
Tata rias dan tata busana penari menjadi unsur penting yang harus
diperhatikan dalam sebuah pertunjukan tari payung. Untuk penari wanita,
kostum yang digunakan adalah pakaian adat melayu khas Minang terdiri
dari baju kurung (kebaya), kain songket sebagai bawahan, dan hiasan
kepala berupa mahkota keemasan. Sementara untuk penari pria, kostum yang
digunakan adalah baju lengan panjang dan celana panjang satu warna
lengkap dengan sarung songket dan kopiah khas melayu.
6. Properti Tari
Seperti telah dijelaskan di atas, tari payung menggunakan 2 properti
utama, yaitu payung dan selendang. Payung dibawa oleh penari pria,
sementara selendang dibawa penari wanita. Kedua properti ini pada
pertengahan hingga akhir tarian akan saling bertemu dan melengkapi,
seperti sepasang kekasih yang dipertemukan di pelaminan untuk menjalani
kehidupan berumah tangga bersama-sama.
Nah, demikian sedikit yang dapat kami rangkum tentang unsur-unsur tari
payung khas Sumatera Barat beserta penjelasan seputar sejarah, asal
usul, gerakan, dan propertinya. Semoga bisa menambah wawasan budaya kita
semua. Salam.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » Tarian » Tari Payung Asal Sumatera Barat : Sejarah, Gerakan,
Video, dan Penjelasannya
Tari Payung Asal Sumatera Barat : Sejarah, Gerakan, Video, dan
Penjelasannya
Administrator
Add Comment
Tarian
Rabu, 16 November 2016
Selain tari Piring, masyarakat Minangkabau Sumatera Barat juga mengenal
beberapa jenis tari tradisional lain dalam kebudayaannya, salah satunya
adalah Tari Payung. Tari payung adalah sebuah tari berpasangan yang
dipentaskan dengan properti utama berupa sebuah payung. Tarian ini sarat
dengan nilai-nilai filosofis yang terkait dengan pola kehidupan
masyarakat ranah Minang. Berikut ini kami akan mengulas nilai nilai
filosofis dari tarian ini lengkap dengan sejarah, gerakan, iringan
musik, setting panggung, serta penjelasan lainnya yang masih terkait.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tari Payung
Tidak diketahui secara pasti bagaimana asal usul dan sejarah Tari Payung
dimulai. Yang jelas, catatan terakhir menyebutkan bahwa di masa silam
tarian ini menjadi tarian ritual ketika ada suatu hajat pernikahan di
beberapa nagari di Sumatera Barat. Karena gerakan dan makna filosofis
yang disajikan dalam pertujukan sendratari ini cukup bermanfaat, baik
sebagai tontonan maupun tuntunan, kesenian ini pun terus berkembang
hingga saat ini.
Tari Payung
1. Tema dan Makna Filosofi
Tari payung sejatinya adalah sebuah tarian pergaulan yang menjadi simbol
cinta dan kasih sayang. Payung yang menjadi properti dari tarian ini
mencerminkan suatu sikap melindungi dari seorang bujang terhadap seorang
gadis. Sementara selendang yang diikatkan penari gadis ke leher bujang
adalah simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.
Untuk diketahui, tari payung sendiri dipentaskan secara berpasangan oleh
3 sd 4 pasang muda-mudi. Masing-masing pasangan memperagakan gerak tari
sembari melakukan drama tentang kisah cinta mereka hingga menuju ke
pelaminan.
Semua gerakan tarian ini sejatinya memiliki makna filosofis bahwa
sepasang muda-mudi yang sudah dewasa dan saling mencintai satu sama lain
hendaknya tidak berlama-lama untuk segera menikah. Hal ini dilakukan
untuk menghindari dampak buruk dari godaan nafsu yang bisa datang kapan
saja.
2. Gerakan Tari Payung
Tidak seperti tarian tradisional pada umumnya, gerakan tari payung dapat
dilakukan dengan bebas tanpa aturan khusus yang ditentukan. Kendati
demikian, keserasian antara gerakan payung yang dibawa penari pria dan
gerak selendang yang dibawa penari wanita harus benar-benar
diperhatikan. Selengkapnya tentang gerakan-gerakan tari payung tersebut,
Anda dapat melihatnya pada video di bawah ini.
3. Iringan Tari
Tari payung diiringi oleh 2 elemen penting, yaitu tetabuhan alat musik
tradisional serta sebuah syair khusus. Alat musik yang digunakan sebagai
pengiring tarian ini terdiri dari rebana, gendang, akordeon, dan
gamelan khas melayu. Masing-masing instrumen tersebut dimainkan sesuai
dengan ritme tarian. Sementara lagu atau syair khusus yang dinyanyikan
adalah syair berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”. Syair yang
mengisahkan tentang suami istri yang tengah berbulan madu tersebut dapat
Anda temukan liriknya di Wikipedia.
4. Setting Panggung
Setting panggung tari payung tidak terlalu menjadi soal. Tarian ini
dapat dipentaskan di mana saja, asalkan pada tempat yang luas. Jumlah
pemainnya antara 6 sd 8 orang yang saling berpasangan (3 sd 4 pasang)
membuat pembagian ruang panggung harus diperhatikan agar para penari
tidak saling bertumburan.
Gerakan Tari Kecak Bali
Gerakan Tari Jaipong Jawa Barat
Gerakan Tari Tor Tor Sumatera Utara
5. Tata Rias dan Tata Busana
Tata rias dan tata busana penari menjadi unsur penting yang harus
diperhatikan dalam sebuah pertunjukan tari payung. Untuk penari wanita,
kostum yang digunakan adalah pakaian adat melayu khas Minang terdiri
dari baju kurung (kebaya), kain songket sebagai bawahan, dan hiasan
kepala berupa mahkota keemasan. Sementara untuk penari pria, kostum yang
digunakan adalah baju lengan panjang dan celana panjang satu warna
lengkap dengan sarung songket dan kopiah khas melayu.
6. Properti Tari
Seperti telah dijelaskan di atas, tari payung menggunakan 2 properti
utama, yaitu payung dan selendang. Payung dibawa oleh penari pria,
sementara selendang dibawa penari wanita. Kedua properti ini pada
pertengahan hingga akhir tarian akan saling bertemu dan melengkapi,
seperti sepasang kekasih yang dipertemukan di pelaminan untuk menjalani
kehidupan berumah tangga bersama-sama.
Nah, demikian sedikit yang dapat kami rangkum tentang unsur-unsur tari
payung khas Sumatera Barat beserta penjelasan seputar sejarah, asal
usul, gerakan, dan propertinya. Semoga bisa menambah wawasan budaya kita
semua. Salam.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tari Payung
Tidak diketahui secara pasti bagaimana asal usul dan sejarah Tari Payung
dimulai. Yang jelas, catatan terakhir menyebutkan bahwa di masa silam
tarian ini menjadi tarian ritual ketika ada suatu hajat pernikahan di
beberapa nagari di Sumatera Barat. Karena gerakan dan makna filosofis
yang disajikan dalam pertujukan sendratari ini cukup bermanfaat, baik
sebagai tontonan maupun tuntunan, kesenian ini pun terus berkembang
hingga saat ini.
Tari Payung
1. Tema dan Makna Filosofi
Tari payung sejatinya adalah sebuah tarian pergaulan yang menjadi simbol
cinta dan kasih sayang. Payung yang menjadi properti dari tarian ini
mencerminkan suatu sikap melindungi dari seorang bujang terhadap seorang
gadis. Sementara selendang yang diikatkan penari gadis ke leher bujang
adalah simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.
Untuk diketahui, tari payung sendiri dipentaskan secara berpasangan oleh
3 sd 4 pasang muda-mudi. Masing-masing pasangan memperagakan gerak tari
sembari melakukan drama tentang kisah cinta mereka hingga menuju ke
pelaminan.
Semua gerakan tarian ini sejatinya memiliki makna filosofis bahwa
sepasang muda-mudi yang sudah dewasa dan saling mencintai satu sama lain
hendaknya tidak berlama-lama untuk segera menikah. Hal ini dilakukan
untuk menghindari dampak buruk dari godaan nafsu yang bisa datang kapan
saja.
2. Gerakan Tari Payung
Tidak seperti tarian tradisional pada umumnya, gerakan tari payung dapat
dilakukan dengan bebas tanpa aturan khusus yang ditentukan. Kendati
demikian, keserasian antara gerakan payung yang dibawa penari pria dan
gerak selendang yang dibawa penari wanita harus benar-benar
diperhatikan. Selengkapnya tentang gerakan-gerakan tari payung tersebut,
Anda dapat melihatnya pada video di bawah ini.
3. Iringan Tari
Tari payung diiringi oleh 2 elemen penting, yaitu tetabuhan alat musik
tradisional serta sebuah syair khusus. Alat musik yang digunakan sebagai
pengiring tarian ini terdiri dari rebana, gendang, akordeon, dan
gamelan khas melayu. Masing-masing instrumen tersebut dimainkan sesuai
dengan ritme tarian. Sementara lagu atau syair khusus yang dinyanyikan
adalah syair berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”. Syair yang
mengisahkan tentang suami istri yang tengah berbulan madu tersebut dapat
Anda temukan liriknya di Wikipedia.
4. Setting Panggung
Setting panggung tari payung tidak terlalu menjadi soal. Tarian ini
dapat dipentaskan di mana saja, asalkan pada tempat yang luas. Jumlah
pemainnya antara 6 sd 8 orang yang saling berpasangan (3 sd 4 pasang)
membuat pembagian ruang panggung harus diperhatikan agar para penari
tidak saling bertumburan.
Gerakan Tari Kecak Bali
Gerakan Tari Jaipong Jawa Barat
Gerakan Tari Tor Tor Sumatera Utara
5. Tata Rias dan Tata Busana
Tata rias dan tata busana penari menjadi unsur penting yang harus
diperhatikan dalam sebuah pertunjukan tari payung. Untuk penari wanita,
kostum yang digunakan adalah pakaian adat melayu khas Minang terdiri
dari baju kurung (kebaya), kain songket sebagai bawahan, dan hiasan
kepala berupa mahkota keemasan. Sementara untuk penari pria, kostum yang
digunakan adalah baju lengan panjang dan celana panjang satu warna
lengkap dengan sarung songket dan kopiah khas melayu.
6. Properti Tari
Seperti telah dijelaskan di atas, tari payung menggunakan 2 properti
utama, yaitu payung dan selendang. Payung dibawa oleh penari pria,
sementara selendang dibawa penari wanita. Kedua properti ini pada
pertengahan hingga akhir tarian akan saling bertemu dan melengkapi,
seperti sepasang kekasih yang dipertemukan di pelaminan untuk menjalani
kehidupan berumah tangga bersama-sama.
Nah, demikian sedikit yang dapat kami rangkum tentang unsur-unsur tari
payung khas Sumatera Barat beserta penjelasan seputar sejarah, asal
usul, gerakan, dan propertinya. Semoga bisa menambah wawasan budaya kita
semua. Salam.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tari Payung
Tidak diketahui secara pasti bagaimana asal usul dan sejarah Tari Payung
dimulai. Yang jelas, catatan terakhir menyebutkan bahwa di masa silam
tarian ini menjadi tarian ritual ketika ada suatu hajat pernikahan di
beberapa nagari di Sumatera Barat. Karena gerakan dan makna filosofis
yang disajikan dalam pertujukan sendratari ini cukup bermanfaat, baik
sebagai tontonan maupun tuntunan, kesenian ini pun terus berkembang
hingga saat ini.
Tari Payung
1. Tema dan Makna Filosofi
Tari payung sejatinya adalah sebuah tarian pergaulan yang menjadi simbol
cinta dan kasih sayang. Payung yang menjadi properti dari tarian ini
mencerminkan suatu sikap melindungi dari seorang bujang terhadap seorang
gadis. Sementara selendang yang diikatkan penari gadis ke leher bujang
adalah simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.
Untuk diketahui, tari payung sendiri dipentaskan secara berpasangan oleh
3 sd 4 pasang muda-mudi. Masing-masing pasangan memperagakan gerak tari
sembari melakukan drama tentang kisah cinta mereka hingga menuju ke
pelaminan.
Semua gerakan tarian ini sejatinya memiliki makna filosofis bahwa
sepasang muda-mudi yang sudah dewasa dan saling mencintai satu sama lain
hendaknya tidak berlama-lama untuk segera menikah. Hal ini dilakukan
untuk menghindari dampak buruk dari godaan nafsu yang bisa datang kapan
saja.
2. Gerakan Tari Payung
Tidak seperti tarian tradisional pada umumnya, gerakan tari payung dapat
dilakukan dengan bebas tanpa aturan khusus yang ditentukan. Kendati
demikian, keserasian antara gerakan payung yang dibawa penari pria dan
gerak selendang yang dibawa penari wanita harus benar-benar
diperhatikan. Selengkapnya tentang gerakan-gerakan tari payung tersebut,
Anda dapat melihatnya pada video di bawah ini.
3. Iringan Tari
Tari payung diiringi oleh 2 elemen penting, yaitu tetabuhan alat musik
tradisional serta sebuah syair khusus. Alat musik yang digunakan sebagai
pengiring tarian ini terdiri dari rebana, gendang, akordeon, dan
gamelan khas melayu. Masing-masing instrumen tersebut dimainkan sesuai
dengan ritme tarian. Sementara lagu atau syair khusus yang dinyanyikan
adalah syair berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”. Syair yang
mengisahkan tentang suami istri yang tengah berbulan madu tersebut dapat
Anda temukan liriknya di Wikipedia.
4. Setting Panggung
Setting panggung tari payung tidak terlalu menjadi soal. Tarian ini
dapat dipentaskan di mana saja, asalkan pada tempat yang luas. Jumlah
pemainnya antara 6 sd 8 orang yang saling berpasangan (3 sd 4 pasang)
membuat pembagian ruang panggung harus diperhatikan agar para penari
tidak saling bertumburan.
Gerakan Tari Kecak Bali
Gerakan Tari Jaipong Jawa Barat
Gerakan Tari Tor Tor Sumatera Utara
5. Tata Rias dan Tata Busana
Tata rias dan tata busana penari menjadi unsur penting yang harus
diperhatikan dalam sebuah pertunjukan tari payung. Untuk penari wanita,
kostum yang digunakan adalah pakaian adat melayu khas Minang terdiri
dari baju kurung (kebaya), kain songket sebagai bawahan, dan hiasan
kepala berupa mahkota keemasan. Sementara untuk penari pria, kostum yang
digunakan adalah baju lengan panjang dan celana panjang satu warna
lengkap dengan sarung songket dan kopiah khas melayu.
6. Properti Tari
Seperti telah dijelaskan di atas, tari payung menggunakan 2 properti
utama, yaitu payung dan selendang. Payung dibawa oleh penari pria,
sementara selendang dibawa penari wanita. Kedua properti ini pada
pertengahan hingga akhir tarian akan saling bertemu dan melengkapi,
seperti sepasang kekasih yang dipertemukan di pelaminan untuk menjalani
kehidupan berumah tangga bersama-sama.
Nah, demikian sedikit yang dapat kami rangkum tentang unsur-unsur tari
payung khas Sumatera Barat beserta penjelasan seputar sejarah, asal
usul, gerakan, dan propertinya. Semoga bisa menambah wawasan budaya kita
semua. Salam.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tari Payung
Tidak diketahui secara pasti bagaimana asal usul dan sejarah Tari Payung
dimulai. Yang jelas, catatan terakhir menyebutkan bahwa di masa silam
tarian ini menjadi tarian ritual ketika ada suatu hajat pernikahan di
beberapa nagari di Sumatera Barat. Karena gerakan dan makna filosofis
yang disajikan dalam pertujukan sendratari ini cukup bermanfaat, baik
sebagai tontonan maupun tuntunan, kesenian ini pun terus berkembang
hingga saat ini.
Tari Payung
1. Tema dan Makna Filosofi
Tari payung sejatinya adalah sebuah tarian pergaulan yang menjadi simbol
cinta dan kasih sayang. Payung yang menjadi properti dari tarian ini
mencerminkan suatu sikap melindungi dari seorang bujang terhadap seorang
gadis. Sementara selendang yang diikatkan penari gadis ke leher bujang
adalah simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.
Untuk diketahui, tari payung sendiri dipentaskan secara berpasangan oleh
3 sd 4 pasang muda-mudi. Masing-masing pasangan memperagakan gerak tari
sembari melakukan drama tentang kisah cinta mereka hingga menuju ke
pelaminan.
Semua gerakan tarian ini sejatinya memiliki makna filosofis bahwa
sepasang muda-mudi yang sudah dewasa dan saling mencintai satu sama lain
hendaknya tidak berlama-lama untuk segera menikah. Hal ini dilakukan
untuk menghindari dampak buruk dari godaan nafsu yang bisa datang kapan
saja.
2. Gerakan Tari Payung
Tidak seperti tarian tradisional pada umumnya, gerakan tari payung dapat
dilakukan dengan bebas tanpa aturan khusus yang ditentukan. Kendati
demikian, keserasian antara gerakan payung yang dibawa penari pria dan
gerak selendang yang dibawa penari wanita harus benar-benar
diperhatikan. Selengkapnya tentang gerakan-gerakan tari payung tersebut,
Anda dapat melihatnya pada video di bawah ini.
3. Iringan Tari
Tari payung diiringi oleh 2 elemen penting, yaitu tetabuhan alat musik
tradisional serta sebuah syair khusus. Alat musik yang digunakan sebagai
pengiring tarian ini terdiri dari rebana, gendang, akordeon, dan
gamelan khas melayu. Masing-masing instrumen tersebut dimainkan sesuai
dengan ritme tarian. Sementara lagu atau syair khusus yang dinyanyikan
adalah syair berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”. Syair yang
mengisahkan tentang suami istri yang tengah berbulan madu tersebut dapat
Anda temukan liriknya di Wikipedia.
4. Setting Panggung
Setting panggung tari payung tidak terlalu menjadi soal. Tarian ini
dapat dipentaskan di mana saja, asalkan pada tempat yang luas. Jumlah
pemainnya antara 6 sd 8 orang yang saling berpasangan (3 sd 4 pasang)
membuat pembagian ruang panggung harus diperhatikan agar para penari
tidak saling bertumburan.
Gerakan Tari Kecak Bali
Gerakan Tari Jaipong Jawa Barat
Gerakan Tari Tor Tor Sumatera Utara
5. Tata Rias dan Tata Busana
Tata rias dan tata busana penari menjadi unsur penting yang harus
diperhatikan dalam sebuah pertunjukan tari payung. Untuk penari wanita,
kostum yang digunakan adalah pakaian adat melayu khas Minang terdiri
dari baju kurung (kebaya), kain songket sebagai bawahan, dan hiasan
kepala berupa mahkota keemasan. Sementara untuk penari pria, kostum yang
digunakan adalah baju lengan panjang dan celana panjang satu warna
lengkap dengan sarung songket dan kopiah khas melayu.
6. Properti Tari
Seperti telah dijelaskan di atas, tari payung menggunakan 2 properti
utama, yaitu payung dan selendang. Payung dibawa oleh penari pria,
sementara selendang dibawa penari wanita. Kedua properti ini pada
pertengahan hingga akhir tarian akan saling bertemu dan melengkapi,
seperti sepasang kekasih yang dipertemukan di pelaminan untuk menjalani
kehidupan berumah tangga bersama-sama.
Nah, demikian sedikit yang dapat kami rangkum tentang unsur-unsur tari
payung khas Sumatera Barat beserta penjelasan seputar sejarah, asal
usul, gerakan, dan propertinya. Semoga bisa menambah wawasan budaya kita
semua. Salam.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-payung-asal-sumatera-barat-sejarah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Komentar
Posting Komentar